Agama akhir-akhir ini menjadi isyu yang sangat sensitif di
Indonesia. Terutama setelah tragedi bom Surabaya awal Mei kemarin. Well, rasanya
makin absurd aja tinggal di tengah orang-orang ‘mabuk’ agama di Indonesia.
Jujur, sebagai seorang Muslim saya pun malu melihat kelakuan
mereka yang ngakunya Islam—tapi tidak mencermikan keislaman sama sekali.
Para Islamphobia semakin menilai Islam itu jelek. Orang
bercadar semakin dicap negatif. Padahal, yang ngebom kemarin kan nggak
bercadar, berjidat hitam, dan apalagi berbaju putih.
![]() |
Pelaku Bom Bunuh Diri di 3 Gereja Surabaya |
Gue sendiri, nggak bisa ngebayangin apa yang bakal terjadi
beberapa tahun mendatang. Apa Indonesia akan musnah? Sekelumit pertanyaan
menari-nari di dalam kepala. Kenapa ini semua bisa terjadi? Kenapa orang kita
mudah sekali didoktrin dengan agama? Kenapa orang kita sebodoh ini? Kemana
logika semua orang?
Para pengebom itu melakukan pembenaran kalau tindakan mereka
adalah JIHAD. Padahal Jihad itu adalah berjuang dan bersungguh-sungguh
menegakan syariat Islam. Bisa dibilang ini adalah perjuangan spiritual dalam
diri atau untuk lingkungannya. Rasulullah SAW sendiri melaksanakan Jihad dengan
berdakwah.
Istilahnya gini, kita salat lima waktu sehari tanpa bolong
aja itungannya udah JIHAD terhadap diri sendiri. Itu yang paling simple. Lalu, ustaz-ustaz
yang sering ceramah di masjid, TV, hingga YouTube juga mereka sudah berjihad
untuk umatnya. Tapi beda ceritanya kalau ceramahnya menyinggung SARA dan
Politik, ya. Jangan didengerin, mending walk out aja cari masjid yang lain.
Jihad jadi blunder di mata teroris. Bagi mereka ‘memusnahkan’
umat yang berbeda keyakinan adalah sebuah kewajiban demi menegakan syariat Islam.
Aneh…
Padahal, dalam peraturan perang Nabi Muhammad SAW udah jelas
kalau tindakan tersebut jauh bertentangan. Rasulullah memiliki aturan utama
ketika berperang, yaitu:
- Jangan berkhianat
- Jangan berlebihan
- Tepat janji
- Jangan mencincang mayat
- JANGAN MEMBUNUH ANAK KECIL, ORANG TUA, DAN WANITA
- Jangan menebang dan membakar pohon
- Jangan menyembelih binatang kecuali untuk dimakan
- JANGAN MENGUSIK ORANG-ORANG AHLI KITAB YANG SEDANG BERIBADAH
Syarat-syarat tersebut tidak ditemukan dalam aturan para pelaku
aksi teror. Mereka menyerang membabi-buta tanpa melihat siapa yang jadi korban.
Padahal, prinsip perang Rasulullah SAW pun menjelaskan kalau kita tidak perlu
berperang selama pihak eksternal tidak mengusik, menganggu, apalagi menyerang
kita. Blunder, kan?
Seharusnya teroris itu bekerja saja di jalur GAZA, memperjuangkan
Palestina jauh lebih mulia daripada ngebom rumah ibadah umat lain. Tapi ya
namanya teroris, mana bisa mikir ke sana. Mereka kan memang ingin menciptakan
kekacauan dengan doktrin absurd yang ditelan mentah-mentah.
Well, gue harap teror-teror yang terjadi di Indonesia nggak
bertambah parah. Keadaan politik dan ekonomi Indonesia aja udah carut-marut,
bonus teror lagi. Mending gue ganti kewarganegaraan aja sekalian.
Terlalu banyak kecemasan dan keresahan selama tinggal di
sini.
0 Komentar